AMEG – Percepatan vaksinasi di Kota Malang, tampaknya bakal sedikit terkendala. Utamanya untuk kelompok warga lanjut usia (lansia). Menyusul saat ini jumlah dosis vaksin Covid-19, masih kurang untuk meng-cover seluruh lansia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengakui, vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes), seperti Puskesmas sebanyak 5.296 dosis. Jumlah tersebut, tidak sebanding dengan angka lansia yang menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19. Jumlahnya mencapai 75 ribu lansia.
‘’Yang jelas kekurangannya dosis vaksin, menunggu dari Kementerian Kesehatan. Jadi untuk target rampungnya kapan, kami juga belum memastikan. Karena itu tergantung dropping vaksin dari Kemenkes,’’ kata mantan Direktur RSUD Kota Malang, Sabtu (3/4/2021) kemarin.
Apabila jumlah itu masih diitung untuk pelayan publik, yang belum menerima vaksin dosis kedua, semakin bertambah banyak kekurangannya. Karena itulah, kekurangan dosis vaksin itu, kata Husnul, juga menghambat rencana Pemkot Malang, yang akan melakukan vaksinasi massal di Gor Ken Arok, Kedungkandang, Kota Malang. Padahal rencananya, vaksinasi massal tersebut, bakal dikhususkan untuk masyarakat umum. Meski juga tidak menutup kemungkinan, tetap diprioritaskan untuk lansia.
‘’Jadi kapan pelaksanaannya (vaksinasi massal, Red.), kami belum tahu. Karena ketersediaan vaksinnya belum pasti juga. Tapi yang pasti, kami sudah mengajukan ke Kemenkes sesuai dengan data yang ada,’’ tandasnya.
Bisa jadi karena stok vaksin terbatas, pelaksanaan vaksinasi dengan sistem layanan drive thru, yang dilakukan pada HUT Kota Malang, 1 April lalu, hanya untuk satu hari ini saja. ‘’Hanya untuk hari ini saja. Jumlah pesertanya juga terbatas karena area untuk vaksinasi sangat kecil,’’ kata Husnul, ketika itu.
Ketika itu, vaksinasi untuk lansia total ada 280 peserta. Dengan rincian, 60 orang dilayani di drive thru dan 220 orang divaksin di satu puskesmas dan satu rumah sakit. Pelayanan dimulai sejak pukul 08.00 hingga 14.00.
Untuk vaksinasi dengan sistem drive thru, digelar di halaman perkantoran terpadu di belakang Balai Kota Malang. Ada lima tenda dengan fungsi berbeda yang didirikan. Mulai tenda pendaftaran, pemeriksaan awal, lokasi suntik vaksin sampai observasi.
Sementara itu terpisah, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji meminta kepada masyarakat Kota Malang, baik di luar kota maupun yang di dalam kota, agar mematuhi larangan tidak mudik pada lebaran tahun ini.
‘’Secara garis besar terkait larangan mudik, kalau dilarang ya mesti kita harus lakukan bersama sama-sama larangan itu,’’ ucapnya belum lama ini.
Sutiaji pun mengkhawatirkan, apabila banyak masyarakat yang nekat untuk pulang kampung, dikhawatirkan adanya kasus penyebaran Covid-19.
Menurutnya, saat ini di Kota Malang penyebaran Covid-19 mulai menurun. Hal ini terlihat dari laporan harian jumlah kasus Covid-19 Kota Malang, yang mengalami penurunan.
‘’Artinya ini harus ada penguatan. Kalau dulu dibolehkan. Sekarang kan tidak. Jadi penguatannya ada di tingkat PPKM Mikro,’’ ucapnya.
Sutiaji berpesan kepada masyarakat, agar jangan lengah terhadap penerapan protokol kesehatan. Disiplin protokol kesehatan 6M harus tetap dijalankan saat menjalankan aktifitas dimanapun nerada.
‘’Mudah-mudahan kita gak lengah. Ini kan kasusnya turun ya, tapi tetep kita tidak boleh lengah ya. Kita tetap waspada terhadap Covid-19 ini. Jadi larangan ini nanti kita sampaikan ke pusat dan ke masyarakat,’’ tandasnya.