AMEG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang waspada bencana akibat cuaca ekstrem. Terdeteksi dua bibit siklon tropis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) yanh berpotensi memunculkan cuaca ekstrem.
Setidaknya ada 4 pos pantau BPBD Kabupaten Malang yang statusnya masih aktif. Keempat pos tersebut disiapkan untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayan Kabupaten Malang. Keempat pos tersebut ada di Ngantang, Tumpang, Tirtoyudo dan Gedangan.
“Koordinasi kita sudah sejak bulan November lalu dengan BMKG. Untuk membahas status siaga darurat ini. Minggu depan kita akan rakor lagi, apakah status ini diperpanjang atau tidak,” ujar Plt Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan melalui sambungan telepon, Minggu (4/4/2021).
Di setiap pos ada sekitar 20 personel gabungan bersiaga. Dari BPBD Kabupaten Malang, Tagana, PMI, Desa Tanggap Bencana (Destana) dan sejumlah relawan lainnya.
“Kalai dari BPBD ada sekitar 9 orang setiap pos. Itu didukung dari rekan-rekan relawan. Jadi ada sekitar 20 personel gabungan. Pos itu sampai sekarang masih aktif sejak Desember lalu,” imbuh Sadono.
Terkait terdeteksinya dua bibit siklon tropis, Sadono menyebut bahwa upaya antisipasi didukung oleh kecakapan masyarakat dalam menggunakan aplikasi pendeteksi cuaca. Terutama masyarakat di pesisir laut selatan.
“Itu sangat membantu rekan-rekan BPBD. Namun kami (BPBD) tidak lantas lepas tangan begitu saja. Tentu kami tetap mengawal,” tegasnya.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
“Jadi sebenarnya, informasi yang disampaikan BMKG itu adalah informasi jangka panjang. Artinya, untuk tiga bulan ke depan misalnya. Jadi bisa saja, satu bulan setelah informasi itu dipublikasikan, tenryata kondisinya membaik. Namun masyarakat harus tetap waspada,” pungkasnya.(*)