Batu – Jika daerah-daerah lain, seperti halnya di Kota Malang, akan menerapkan vaksinasi drive thru. Hal itu tak berlaku untuk Kota Batu. Proses vaksinasi, khususnya kepada lansia, Pemkot Batu lebih memilih sistem ‘jemput bola’.
Sistem itu kini mulai digodok oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, sebagai leading sector proses vaksinasi Covid-19. Walaupun saat ini alokasi vaksin untuk Kota Batu, masih belum lagi datang. Nantinya melalui sistem jemput bola ini, tenaga kesehatan (nakes) akan mendatangi langsung para lansia.
Saat proses vaksinasi, para nakes yang telah ditunjuk itu, akan di datangkan langsung ke setiap kantor kecamatan yang ada di Kota Batu. Sehingga para lansia yang telah terdata, menjalani vaksinasi di kantor kecamatan setempat.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati menjelaskan, pemilihan sistem jemput bola dibandingkan drive thru, agar mempermudah para lansia untuk melakukan vaksinasi.
‘’Kami melakukan vaksinasi di kantor kecamatan. Itu karena mempertimbangkan jumlah lansia yang akan divaksin. Selain itu tim vaksinasi juga membutuhkan jaringan internet untuk mengupload data,’’ jelas Susan kepada DI’s Way Malang Post, Selasa (23/3).
Alasan lain pihaknya lebih memilih metode vaksinasi tersebut, dibanding metode drive thru karena di khawatirkan lokasi yang digunakan vaksinasi drive thru, tidak ada jaringan internetnya. Sehingga lebih memilih vaksinasi jemput bola di setiap kantor kecamatan. Karena sudah pasti jaringan internet yang stabil.
‘’Maka dari itu, kami lakukan vaksinasi di sana. Kalau dilaksanakan di balai RW atau tempat lainnya. Dikhawatirkan kondisi jaringan internetnya terganggu,’’ ujar Susan.
Lebih lanjut disebutkan, untuk vaksinasi kepada lansia pada tahap awal, saat vaksin kembali datang, akan dialokasikan kepada 250 orang lansia terlebih dahulu. Jumlah tersebut tersebar di tiga kecamatan Kota Batu.
Sejatinya berdasarkan data yang diberikan oleh Dispendukcapil Kota Batu kepada Harian DI’s Way Malang Post, ada sekitar 28 ribu lansia Kota Batu, yang akan menerima vaksin.
‘’Proses awal akan dilakukan kepada 250 orang dulu. Setelah itu akan dilakukan secara bertahap dan terus berlanjut. Sembari menunggu alokasi vaksin datang lagi ke Kota Batu,’’ jelas Susan.
Selain itu, untuk vaksinasi kepada lansia, baik dosis pertama maupun kedua, ditargetkan vaksinasi itu selesai pada Juli mendatang. Setiap harinya, ia menargetkan bisa melakukan vaksinasi sekitar 25 orang lansia.
Untuk diketahui, jarak antara penyuntikan dosis pertama dan kedua untuk lansia, tak sama dengan vaksinasi pada umumnya. Jika vaksinasi pada umumnya dosis ke dua diberikan setelah 14 hari. Untuk vaksinasi dosis ke dua bagi lansia diberikan setelah 28 hari. (ano/rdt)