Malang – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kembali menerapkan PPKM Mikro tahap tiga, di seluruh wilayah Jawa Timur. Kota Malang pun akan menerapkan hal tersebut dengan arahan langsung Forkopimda Jawa Timur.
Hal tersebut ditekankan saat rakor evaluasi PPKM Mikro secara virtual, Selasa (9/3) di Ruang Rapat Wali Kota Malang. Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji hadir dengan didampingi Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona, Pj Sekda Kota Malang, Hadi Santoso dan jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemkot Malang.
Menurut Walikota, PPKM Mikro tahap tiga ini, diharapkan mampu semakin menekan penyebaran Virus Covid-19 di Kota Malang.
‘’Di wilayah kita tidak ada zona oranye. Semua berada di zona kuning dan hijau. Jadi kami menilai PPKM ini cukup efektif,’’ ujarnya.
PPKM tahap tiga, lanjutnya, harus semakin dikuatkan agar angka terkonfirmasi positif makin turun dan angka kesembuhan juga makin tinggi.
‘’Ke depan tidak saja di tingkat kota yang akan mengalami evaluasi, namun juga di tingkat kecamatan dan kelurahan akan di evaluasi. Tujuannya untuk semakin menguatkan sinergitas antar elemen yang ada di masyarakat,’’ tuturnya.
Penguatan yang dimaksud Sutiaji, ialah melakukan pemantauan status zona Covid-19 di tingkatkan RT RW. Di mana yang berstatus zona kuning, harus bisa beralih ke zona hijau. Dan untuk zona hijau harus tetap stabil.
‘’Penilaian kami (Kota Malang) terus mengalami penurunan. Berarti apa yang kita semua lakukan saat ini hasilnya signifikan tinggal dilakukan penguatan saja. Di RT RW kita (Kota Malang) beragam. Ada yang oranye, kuning dan hijau. Tapi yang paling banyak kuning dan hijau. Itu yang harus kita pertahankan,’’ ucapnya.
Sutiaji berharap, ke depan dengan penerapan PPKM Mikro yang terus berlanjut, memiliki dampak yang baik bagi Kota Malang.
‘’Gubernur minta agar semakin dikuatkan. Mudah-mudahan PPKM selanjutnya ada penurunan, kesembuhan naik dan jumlah kasusnya gak banyak. Karena jumlah terkonfirmasi positif turun terus,’’ ia memaparkan.
Hal tersebut juga sejalan dengan pesan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, agar sinergitas yang telah terjalin terutama antar Forkopimda saat PPKM skala mikro ini berlangsung, bisa terus dilanjutkan saat pelaksanaan PPKM tahap tiga.
Dengan demikian maka jumlah zona kuning di wilayah Jawa Timur, bisa semakin meningkat dan untuk menuju ke zona hijau yaitu kasus baru sudah 0 kasus selama 14 hari berturut-turut pun menjadi lebih mudah.
Khofifah menjelaskan, PPKM mikro telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap penurunan penyebaran covid-19 di Jatim. Hasilnya bisa dilihat salah satunya dari hilangnya zona merah di Jatim dan meningkatnya jumlah daerah zona kuning di Jatim.
Saat ini, di Jatim sudah tidak terdapat zona merah lagi, bahkan 16 kabupaten/kota di Jatim atau sekitar 42 persen sudah masuk di Zona Kuning.
‘’Karenanya, sesuai Inmendagri No 5 Tahun 2021, maka PPKM Mikro akan dilanjutkan di Jatim. Tentunya, dengan semakin mengoptimalkan pelaksanaannya, agar semua daerah di Jatim bisa masuk zona kuning bahkan hijau,’’ tegasnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, hasil signifikan juga tampak pada penurunan jumlah pasien covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. (jof/rdt)