Batu – Pemerintah Pusat, melalui Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos memberikan santunan kematian. Untuk keluarga korban Covid-19 senilai Rp 15 juta. Sebagai bentuk perhatian dan bela sungkawa dari negara. Di Kota Batu sendiri, ada 16 ahli waris yang sudah menerima bantuan.
Dinas Sosial Kota Batu mencatat, ada 16 ahli waris yang telah bersurat untuk mendapat santunan kematian. Hingga kemarin, total 95 warga yang meninggal akibat Covid-19.
Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Ririk Mashuri mengatakan, terkait santunan dari Kemensos, sebagai bentuk pehatian dan bela sungkawa dari negara, masih tetap berjalan di tiap kota/kabupaten.
‘’Sampai dengan saat ini, Dinsos Kota Batu sudah menerima usulan 6 ahli waris. Sesuai mekanisme pencairan, nantinya ahli waris akan mendapat bantuan sebesar Rp 15 juta. Langsung ditransfer rekening bank ahli waris,’’ ujar Ririk.
Pengusulan bantuan bagi ahli waris terdampak Covid-19, kata dia, dimulai dari RT RW. Kemudian mengetahui desa/kelurahan dan camat dengan melampirkan seluruh persyaratan untuk dikirim ke Dinsos Kota.
‘’Untuk selanjutnya dari Dinsos Kota/Kabupaten diserahkan datanya ke Dinas Sosial Propinsi Jatim, untuk dihimpun dan diteruskan ke Dirjen Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI,’’ terangnya.
Ririk mengatakan, sampai saat ini program tersebut belum ada surat untuk penghentian. Begitu juga bagi 16 ahli waris yang telah mengajukan dan mengirim persyaratan belum ada yang cair.
‘’Kami sudah koordinasi dengan Dinsos Provinsi Jatim. Mereka juga sudah menanyakan surat ke Kemensos akan hal itu. Tapi juga belum ada jawaban,’’ terangnya.
Sementara itu terpisah, fatalitas karena Covid-19 di Kota Batu yang terbilang cukup rendah, tak memicu antrean pemulasaraan jenazah Covid-19. Seperti yang terjadi di Kota Malang.
Ketua Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batu, Abdul Mutolib mengatakan, pemulasaraan jenazah Covid-19 di Kota Batu, sedikit setiap hari. Tak ada antrean panjang untuk penanganan pemulasaraan jenazah.
PMI Kota Batu, termasuk bagian dari tim pemulasaran jenazah Covid-19, yang ditunjuk Pemkot Batu melalui Dinsos Kota Batu. Tholib menerangkan, rata-rata setiap hari, pemulasaran jenazah Covid-19 hanya berkisar satu hingga dua jenazah saja.
‘’Terkadang justru tidak ada. Namun, pernah sekali melakukan pemulasaraan hingga enam jenazah. Tetapi hanya sekali itu saja yang paling banyak,’’ ungkapnya.
Saat ini di Kota Batu, ada dua tim untuk melakukan pemulasaraan jenazah. Setiap tim itu terdiri dari delapan orang. Dengan rincian, dari PMI empat orang, pihak kecamatan tiga orang dan satu orang dari Kemenag Kota Batu. Bertindak sebagai modin atau pembaca doa.
‘’Dari delapan orang tersebut merupakan tim utama, atau tim inti. Sedangkan untuk tim kedua, terdiri dari unsur Tagana dan masyarakat. Anggotanya juga berjumlah sebanyak delapan orang,’’ katanya.
Meski begitu, kedua tim itu sama-sama turun ketika melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19. Ini karena kondisi medan Kota Batu, yang sangat berat. Berada di kawasan pegunungan.
‘’Kalau turun hanya satu tim saja, tidak mampu jika harus menghadapi medan berat. Maka perlu tambahan bantuan. Kerjanya langsung dua tim. Total 16 orang setiap pemulasaran,’’ kata dia.