Malang – Tiga klub besar anggota kompetisi Liga 1 2020/2021 asal Jawa Timur, Arema FC, Madura United dan Persebaya Surabaya, akhirnya memilih pasrah. Terkait nasib kelanjutan kompetisi, yang sudah terhenti 10 bulan terakhir.
Asa mereka bahwa PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), memberikan garansi kepastian jadwal kick off dan perizinan, dari kepolisian untuk lanjutan kompetisi, berpeluang sirna.
‘’Tahun 2020 tinggal hitungan satu atau dua hari lagi habis. Belum juga ada kepastian lanjutan kompetisi. Tidak saja Arema FC, 17 klub Liga 1 dan 26 klub Liga 2, tentu kini menunggu dalam ketidakpastian. Arema sendiri, saat ini hanya mampu menunggu dan menunggu. Di tengah ketidakpastian. Intinya kami pasrah sumarah,’’ ujar Manajer tim Arema FC, Ruddy Widodo.
Tinggal satu hari usia tahun 2020. Namun PSSI dan PT LIB, hingga saat ini tak kunjung bisa memberikan kepastian. Kapan lanjutan Liga 1 2020/2021 fixed bisa diputar kembali bulan Februari 2021 mendatang.
Seperti yang pernah dijanjikan lewat SK PT LIB Nomor 394/LIB-KOM/XI/2020, tanggal 2 November 2020. Juga SK Ketua Umum PSSI SKEP/69/XI/2020, tanggal 16 November yang memastikan penundaan penyelenggaraan kompetisi hingga Februari 2021.
‘’Logikanya jika seperti isi SK PT LIB dan SK Ketua Umum, penundaan kompetisi hingga Februari 2021. Setidaknya sebelum berakhirnya Desember 2020 ini, mereka sudah kantongi surat jaminan dari Polri, kompetisi bisa lanjut Februari 2021. Pilkada Serentak 2020 sudah berlalu. Di masa pandemi Covid-19, tetap dengan terapkan protokol kesehatan ketat dan ada dalam fase new normal,’’ imbuhnya.
Dia tegaskan, sikap pasrah menanti kepastian jaminan perizinan, juga dihadapi 17 klub Liga 1 2020/2021 lainnya. Terlebih ke-18 tim pernah terhadang kegagalan memulai lanjutan kompetisi, hanya tiga hari jelang kick off pada November 2020 lalu.
Di saat klub-klub -termasuk Arema- sudah kembali latihan dan PT LIB telah merilis jadwal lengkap pertandingan (04/09/2020), namun H-3 atau tanggal 29 Septembar 2020, kick off laga tanggal 1 Oktober 2020, batal digelar. Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Prabowo Argo Yuwono, menegaskan Polri tidak mengeluarkan izin keramaian. Selama masih berlangsung pandemi Covid-19 dan Pilkada Serentak 9-20 Desember 2020.
‘’Persebaya sejak 23 Oktober sudah tak latihan. Karena yang ada hanya ketidakjelasan lanjutan kompetisi. Sampai sampai saat ini, Persebaya juga tidak mendapatkan update apapun, terkait situasi terkini. Juga jaminan kepastian kick off Liga 1 2020/2021 pada Februari 2021 nanti.’’
‘’Seharusnya sebelum ganti tahun, klub-klub sudah ada kepastian untuk kick off Februari 2021. Agar ada waktu sebulan untuk persiapan tim. Kami hanya bisa pasrah saja saat ini,’’ ungkap Manajer Persebaya, Candra Wahyudi yang asal Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.
Tercatat di kedua tim, Arema FC dan Persebaya, sejak kompetisi dihentikan dan belum pasti kapan akan berlanjut kembali, justru sudah ditinggal mundur legiun asingnya. Persebaya ditinggalkan Makan Konate, David da Silva dan Mahmoud Eid.
Bahkan Arema tak hanya kehilangan Jonathan Jesus Bauman, Elías Patricio Alderete, Oh In-kyun dan Matías Daniel Malvino Gomez. Juga pelatih kepala Roberto Mario Carlos Gomez dan pelatih fisik Marcos Gonzales.
‘’PSSI dan PT LIB harus segera memastikan tentang nasib kompetisi. Kami awalnya meminta PSSI sudah memiliki tindak lanjut yang jelas Desember 2020 ini. Jangan biarkan klub menanti-nanti ketidakpastian seperti ini. Kenyataannya, tahun 2020 akan berakhir, PSSI belum menjelaskan teknis kelanjutan kompetisi 2020.’’
‘’Sampai saat ini belum ada kabar. Apakah sudah ada jaminan mendapat izin (kepolisian, Red.) atau belum. Bagaimana sebenarnya progres upaya izin kepada pihak berwenang dan apa kendalanya jika belum didapatkan. Tentu ini harus segera dipastikan,’’ ujar Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq Abdurrahim. (act/rdt)